18 Oktober dan 19 Oktober 2016
“Rasanya mata tidak lagi sanggup menatap barisan angka yang tak lagi
jelas maknanya”
esok,temenku Shulthon yang anak Teknik informatika ini malah bingung tentang UTS coding livenya, malah doi semalam tidur jam empat pagi karena mempelajari modul materi UTS yang baru diuploud dosenya jam dua belas malam, Benar benar dosen yang pengertian.
Sangat berbeda denganku aku sedari
tadi hanya lenjeh lenjeh di kasur
kamar dengan laptop memplay video naruto yang sedang duel sama si sasuke dengan
volume yang aku besarkan, walaupun beberapa menit kemudian aku dipiting sama si
Shulton karna suara rasenggan si naruto terlalu keras keluar dari speaker
laptopku sehingga menggangu doi yang lagi senewen , temen yang pengertian ya
aku.
Alhasil karena laptopku disita
paksa oleh si Shulton aku mencoba memaksa membuka catatan buku matematika yang
ada di binder.
1 menit aku mencoba mengerti
10 menit aku mencoba memahami
17 menit kepala mulai pusing
sendiri
20 menit coba mengerjakan soal
walaupun enggak tau caranya
22 menit cara menghitungku macet,
padahal masih dibaris ke 3
25 menit aku tutup buku binder
lalu badan seakan gatal gatal sendiri, mungkin ini pasti yang dinamakan oleh dokter mathematicalergic atau alergi
matematika , aku benar benar bangga dengan penyakit langkaku ini.
Alhasil aku memilih tidur,
persetan dengan besok UTS matematika yang penting besok open note dan biasanya otakku
ini akan bekerja lebih baik jika keadaan sedang kepepet, biasanya sih.
Besoknya aku bangun jam 07.25
sedangkan utsnya jam 07.30, “anjir aku
bakalan telat” gumamku dalam hati, langsung dengan nyawa yang belum
seluruhnya terkumpul aku terperanjat dari tempat tidurku, berlari kekamar
mandi, cuci muka yang seharusnya pakai sabun muka ini aku malah pake sampo
botolan, “anjir ini kok perih amat ya”
, setelah cuci muka dan tanpa babibu lagi aku ganti baju rapi dan langsung berangkat
kekampus dengan motor maticku.
Sesampainya di kampus aku langsung
naik ke lantai 4, jam sudah menunjukan
pukul 07.35, dengan keadaan ngos ngosan aku menuju ruangan 407 , sebelum masuk aku
merapikan baju dan menyeka keringat dijidat setelah kurasa rapi aku buka daun
pintu ruang 407 dan jeng jeng. Kelas kosong, Badjingan!!, ini anak anak dimana,
ini dosennya dimana, ruangan UTSnya dimana, aku ada dimana arghhhh.
Aku bingung sendiri, ini apa
akunya datang kepagian atau UTSnya yang udah selesai?, aku langsung
mnengeluarkan handphone ku yang ada di saku dan ternyata ada 5 sms dari si
Pengingat tugasku yang aku sudah ceritain kemarin, isi smsnya seperti ini “Ruang utsnya pindah ke ruang 206, jangan
telat”, yang ke dua “Oe ini temen
temen sudah ada di kelas, kamu dimana?”, yang ketiga “lima menit lagi ini mau masuk lo, kamu dimana”, yang keempat “DICO!! Dimana? ini pengawas UTSnya udah
masuk kamu dimana sih?, kebiasaan telat deh”,yang terakhir “DICO UTSNYA SUDAH DIMULAI!!, cepat masuk
toleransinya cuman 15 menit” aku bergumam dalam hati ini anak kok perhatian
amat ya, emang siapa sih nih anak, sudah lebih dari sebulan tugas dan info info
perpindahan jadwal selalu diberitahurkan ke aku, padahal aku tidak minta lo dan
yang lebih bangkenya lagi aku masih belum tau siapa dia ini, ah benar benar
cowok tidak peka.
Setelah membaca pesan dari doi aku
langsung menuju ruang 206 yang ada dilantai 2 , setelah sampai dan membuka
pintu jreng jreng semua teman temanku semua sudah ada dikelas, mereka semua
menatapku tak luput juga si pengawas juga menatapku dengan tatapan
mengintimidasi yang karena aku dengan
rusuh masuk keruangan tanpa mengetuk pintu atau salam dulu ini, setelah basa
basi bentar dengan pengawas aku langsung menuju tempat duduk yang masih kosong
yang ada di baris ketiga bagian tengah tengah pas disampingnya ada si Faisol,
yang konon katannya bangku itu sudah dipersiapkan oleh sahabatku Faisol untuk
aku bisa duduk disampinya, pasti ni anak akal akalanya biar bisa nyontek aku
padahal kalo udah urausan sama matematika aku bodo sendiri.-__-
Aku duduk dibangku ku, UTS ini hanya
berdurasi 60 menit, aku isi nama dan data diri di lembar jawaban yang sudah
disediakan lalu ini lah waktu yang menegangkan, aku membuka soalku dengan pelan
pelan seakan takut angka yang ditampilkan akan mengagetkanku dan benar setelah
akubaca dan aku pahami dari ke dua belas soal yang ada tidak ada satupun soal
yang aku bisa, buahahaha dasar mahasiswa tidak berguna.
Aku mengetuk ngetuk bolpenku, aku
lihat kesamping si Faisol juga belum satupun mengerjakan satu soalpun, memang ya
cowok kalau sudah ketemu sama soal matematika kayak ketemu sama cewek cantik; langsung
mlempem, lalu aku baru inggat kan UTS ini open note (buku binder), tanpa babibu
aku meraih tasku lalu mengambil buku binderku dan membuka bagian catatan
matematika.
setelah membolak – balikan catatan,
mencoba menghitung angka yang ada disoal dan setalah 30 menit tak tak satupun soal
yang berhasil aku jawab, dasar manusia tak berguna. lalu aku melihat lembar
jawaban si Faisol sudah 8 soal yang dijawabnya dan aku tau doi juga dapet dari
nyontek Rini yang ada disampingnya lalu tanpa disuruhpun aku langsung menyontek
jawaban si Faisol.
Waktu 60 menit yang diberikan
pengawaspun telah usai akupun hanya terheran heran menatap lembar jawaban ku
dengan bangga karena semua soal berasil aku jawab semua, iya semua nyontek si
Faisol buahahaha.
Setelah dikumpulkan anak anakpun
bersiap keluar ruangan dan sebelum mereka keluar dari kelas aku baru ingat “sms
itu”, aku langsung mengambil handphoneku dan mencoba menelfon nomor yang selalu
mengingatkanku, “tuuut.... tuuut” nada telfon mendengung jelas, aku berharap
harap cemas siapa dia yang selalu mengingatkanku ini dan sebetar lagi pasti aku
akan mengetahuinya dan aku akan langsung menghampiranya dan mengucapkan terima
kasih karena selalu ada untuk mengingatkanku , lalu tak berselang lama keluar suara cewek di
handphoneku dengan suara “maaf pulsa anda tidak cukup untuk melakukan
panggilan ini”, aku langsung menatap layar handphoneku lalu berteriak “BADJINGAN
KOEN”.
0 komentar: