17 Oktober 2016
“Bukan untuk sekarang, Bukan untuk saat ini, namun kamu untuk nanti”
Bagaimana tentang pilihanmu sekarang?, sudahkah benar itu pilihanmu?, sudahkah yakin dia itu untukmu? dan apakah kamu tidak ada pilihan lain selain dia sekarang?
bagaimana kalau ada?
bagaimana jika pilihan barumu tersedia?
Dan sekarang kamupun sebenarnya menyadarinya bahwa ada pilihan lain yang bukan lagi dia. Namun kamu tidak menggubrisnya, kamu lebih berharap menunggu pilihanmu sekarang untuk datang menyapamu, walaupun kamu sebenarnya tau selama apapun kamu menunggu dan selama apapun kamu menanti dia tidak akan melakukan hal yang kau harapkan itu dan dilain hal kamupun sadar dia yang sekarang ini bukan pilihanmu, saat ini selalu ada disaat keluh kesahmu, dia yang tak kamu gubris itu selalu ada disetiap kesulitanmu dan dia yang tidak kamu anggap itu selalu hadir disetiap kau memerlukan jawaban atas semua masalahmu.
Namun kamu masih keukuh menunggu pilihanmu untuk datang, berharap dia menyapa, berharapa kalian berdua tertawa bersama sama dan berharap kamu bisa jalan berdua dengannya walaupun kamu sudah pernah melakukan semua hal bahagia diatas itu dengan dia yang tak kamu gubris itu, padahal dia yang tak kau anggap itu mati matian memperjuangkanmu, dia terus terusan berusaha ada disetiap kau membutuhkan bantuan dalam setiap kesulitanmu.
lantas siapa yang harusnya kamu pilih sekarang pilihanmu atau dia yang tak pernah kau anggap itu, ah ini semua terserah padamu, jawabannya masih tetap di kamu, terserah padamu pilih dia yang cuman ada dipikiranmu atau pilih dia yang nyata ada untukmu.
Dia atau Aku.
0 komentar: